kompasiana

citizen jurnalizm

ilustrasi jasad
kriminal

Tragedi Tubuh Santri Kediri: Ditemukan dengan Tanda-tanda Penganiayaan

Banyuwangi – Sejumlah luka ditemukan di jasad seorang santri yang diduga menjadi korban penganiayaan di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mojo, Kediri. Tubuh korban, yang bernama Balqis Maulana (14) dari Afdeling Kampunganyar, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, memiliki tanda-tanda sundutan rokok dan bekas jeratan di lehernya.

Keadaan mencekam ini terungkap ketika jenazahnya tiba di rumah duka pada Sabtu malam. Mia Nur Khasanah (22), kakak korban, menemukan luka-luka itu setelah membuka kain kafan yang membungkus tubuh adiknya.

Awalnya, permintaan keluarga untuk membuka kain kafan ditolak oleh FTH, sepupu korban yang ikut mengantar Balqis bersama rombongan pesantren. Namun, ceceran darah yang keluar dari keranda memicu kecurigaan, membuat keluarga tetap bersikeras membukanya.

Tetangga dan keluarga yang hadir tak bisa menahan kaget saat melihat kondisi tubuh korban. Luka lebam di seluruh tubuh dan jejak jeratan di leher menambah ketegangan di antara mereka.

Tak hanya itu, luka-luka dari sundutan rokok juga terlihat di kaki korban, serta ada luka di dada yang tampak seperti berlubang. Keluarga segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Glenmore, dan jasad korban dibawa ke RSUD Blambangan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Kejadian ini terungkap setelah video kemarahan keluarga terhadap pria yang mengantar jenazah korban pulang ke Banyuwangi viral di media sosial. Korban diketahui meninggal pada Jumat siang sebelumnya.

Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut, setelah menerima koordinasi dari Polres Banyuwangi. Tindak lanjut atas kejadian ini masih dalam proses koordinasi antarlembaga kepolisian.