kompasiana

citizen jurnalizm

Politik

Yenny Wahid Yakin Ganjar Kuasai Debat Kelima, Banggakan Predikat dari PBB

Jakarta – Yenny Wahid, Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, menyatakan keyakinannya bahwa Ganjar mampu menguasai debat capres kelima. Yenny dengan bangga memamerkan predikat He for She yang diterima Ganjar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut Yenny, Ganjar memiliki rekam jejak yang kuat dalam urusan kesetaraan gender dan pembelaan terhadap isu-isu perempuan. Hanya Ganjar, di antara semua paslon Pilpres 2024, yang meraih predikat He for She dari UN Women, suatu penghargaan yang diberikan oleh PBB.

“He for She adalah predikat yang diberikan kepada tokoh dunia yang dianggap memiliki kepedulian terhadap permasalahan perempuan dan memiliki komitmen untuk memajukan peran perempuan di masyarakat. Penghargaan ini diberikan oleh UN Women. Di dunia, Pangeran William dan berbagai selebriti serta tokoh negara pernah meraihnya. Dan di Indonesia, salah satunya adalah Pak Ganjar,” ungkapnya.

Yenny menambahkan bahwa penghargaan tersebut menunjukkan kepedulian Ganjar terhadap isu perempuan selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Ia menyebut Ganjar sebagai satu-satunya kandidat Pilpres 2024 yang meraih penghargaan tersebut.

“Penghargaan itu membuktikan keberpihakan Pak Ganjar terhadap isu perempuan selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Dari semua paslon, hanya Pak Ganjar yang mendapat penghargaan tersebut,” tandasnya.

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyatakan kesiapannya menghadapi debat capres terakhir Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat. Ganjar berjanji untuk membeberkan fakta dan pengalamannya.

“Dengan santai, semua persoalan sudah ada dan diketahui semua orang. Masing-masing memiliki pengalaman tersendiri. Semoga nanti bisa saya bagikan, sehingga publik bisa menilai mana yang lebih menarik,” ujar Ganjar di gedung High End, Jakarta Pusat.

Ganjar menegaskan bahwa nantinya ia akan membagikan pengalaman-pengalamannya agar dapat dinilai oleh publik. Harapannya, pengalaman tersebut dapat dijadikan contoh konkret, bukan sekadar cerita gagasan semata.

“Tentu seluruh pengalaman akan menjadi guru terbaik, dan publik pun akan tahu. Sehingga nantinya tidak hanya berisi gagasan, tetapi juga harus ada yang konkret,” jelasnya.

Ganjar menambahkan bahwa ia tidak akan bersikap ofensif dalam debat nanti malam. Sebaliknya, ia akan membahas data yang relevan.

“Tidak, tidak bersikap ofensif. Sebenarnya, itu biasa saja, apakah dalam pertahanan atau menyerang, atau bersikap netral. Itu hanyalah pernyataan untuk memastikan bahwa pernyataan, pertanyaan, atau jawaban itu benar adanya. Selalu dengan membawa fakta,” tandasnya.