kompasiana

citizen jurnalizm

penemuan mayat di pati
kriminal

Geger di Desa Wuwur, Penemuan Mayat Membusuk di Tambak!

Pati – Kisah misterius penemuan mayat tinggal tulang di tambak Desa Wuwur, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati, kini menjadi viral di jagad maya. Kehadiran polisi untuk menyelidiki kejadian ini semakin menambah teka-teki.

Berita penemuan mayat yang sudah membusuk ini telah menyebar luas di berbagai platform media sosial. Salah satunya, video yang diunggah oleh akun Facebook @patistreaming. Dalam waktu dua jam, video tersebut telah ditonton lebih dari 3.080 kali dan menjadi bahan diskusi di puluhan komentar.

Video itu menampilkan sejumlah warga yang berkerumun di lokasi penemuan mayat di tambak. Kondisi mayat yang sudah membusuk dan berbau menyebabkan kehebohan di sekitar.

“Ini adalah penemuan mayat tinggal tulang di Desa Wuwur, Kecamatan Gabus, Pati, dan identitasnya masih menjadi misteri,” demikian bunyi salah satu bagian dari pemberitaan tersebut.

Ketika dimintai konfirmasi, Perangkat Desa Wuwur yang bernama Alfian membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Menurutnya, kejadian itu pertama kali diketahui oleh seorang warga yang tengah melintas di area tambak sekitar pukul 11.00 WIB.

Warga tersebut mencium bau menyengat yang kemudian mengarahkannya pada penemuan mayat di tambak. Tanpa menunggu waktu lama, warga segera melaporkan kejadian ini kepada pemerintah desa dan pihak kepolisian.

“Saya mendapatkan informasi dari seorang warga yang kebetulan melintas di situ. Warga memberi tahu bahwa di tambak tersebut ditemukan mayat yang kondisinya sudah membusuk. Kami segera mengecek lokasi dan memberitahukannya kepada kapolsek dan puskesmas terdekat,” papar Alfian saat dihubungi wartawan sore itu.

Ketika dikonfirmasi lebih lanjut, Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol M. Alfian Armin Map, mengungkapkan identitas mayat tersebut sebagai BH (42), seorang warga dari Karaban, Kecamatan Gabus. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa korban mengalami gangguan jiwa.

“Menurut hasil pemeriksaan, korban diketahui memiliki gangguan jiwa,” demikian penjelasan Alfian Armin melalui pesan singkat.

Lebih lanjut, Alfian Armin menjelaskan bahwa mayat tersebut bukan korban pembunuhan. Tidak ada tanda-tanda bekas penganiayaan yang ditemukan dari hasil pemeriksaan luar oleh dokter.

“Tidak ada tanda-tanda penganiayaan berdasarkan hasil pemeriksaan oleh dokter,” ungkap Alfian Armin.

Kini, jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga. Meskipun menolak dilakukannya autopsi, pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah yang tidak terelakkan.

“Keluarga menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk melakukan autopsi. Jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” tambah Alfian Armin.