Solo – Universitas Sebelas Maret (UNS) telah mengumumkan keputusan penting: penghapusan uang kuliah tunggal (UKT) golongan 9 dan pembatalan kenaikan iuran pengembangan institusi (IPI) untuk tahun 2024. Langkah ini diambil setelah mencermati aspirasi masyarakat dan menindaklanjuti SK dari Kemendikbudristek.

“Setelah mencermati aspirasi masyarakat dan sebagai bentuk tindak lanjut kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang tertuang dalam surat No h/E/PR.07.04/2024, maka Universitas Sebelas Maret tidak menaikkan UKT dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) Tahun 2024,” ungkap Plt Rektor UNS, Chatarina Muliana, melalui siaran pers pada Minggu (2/6/2024).

Chatarina menegaskan bahwa UNS adalah perguruan tinggi yang selalu taat asas dan berkomitmen tinggi untuk memperluas akses pendidikan berkualitas bagi seluruh anak bangsa.

“Ketentuan atau regulasi teknis terkait hal tersebut akan segera diumumkan dalam waktu dekat melalui media resmi UNS,” lanjutnya.

Dalam konfirmasi terpisah, Plt Wakil Rektor Umum dan SDM, Prof. Muhtar, menjelaskan bahwa UKT di UNS tidak akan naik, dan kelompok UKT 9 akan dihapus. Dengan demikian, kebijakan UKT akan kembali ke format tahun 2023 yang mencakup kelompok 1 hingga 8.

“UNS akan mengikuti kebijakan pemerintah dan kembali menerapkan UKT dan IPI tahun 2023,” jelas Muhtar.

Karena tidak ada kenaikan, UNS akan meminta tambahan bantuan dari pemerintah untuk menunjang sarana dan prasarana perkuliahan. Jika sebelumnya pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 80 miliar, kini UNS meminta tambahan Rp 40 miliar, menjadikan total bantuan yang diharapkan menjadi Rp 120 miliar atau Rp 150 miliar.

“Konsekuensinya, misalnya kemarin kalau di PTNBH namanya bantuan pembiayaan PTNBH, kalau itu ditambahkan sudah selesai, tidak ada masalah. UNS mendapat Rp 80 miliar, karena IPI menurun sekitar Rp 40 miliar, jadi ditambah menjadi Rp 120 miliar atau Rp 150 miliar,” pungkasnya.