Guncangan gempa dengan magnitudo 6,5 Skala Richter (SR) yang berpusat sekitar 151 kilometer barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat, membuat getaran terasa hingga wilayah Banyumas Raya. Wilayah Kabupaten Banyumas dan Cilacap juga merasakan guncangan yang kuat.
Anawiyah (51), warga Desa Mujur, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, mengaku terbangun dari tidurnya oleh getaran gempa yang kuat. Meskipun sedang tertidur pulas, ia merasakan guncangan tersebut.
“Saya benar-benar merasakannya. Waktu itu saya sedang tidur nyenyak. Namun, guncangan gempa membuat saya terbangun,” katanya melalui pesan tertulis kepada kompasiana.co pada Sabtu (27/4/2024).
Indah (37), warga Desa Bajing Kulon, Kecamatan Kroya, juga mengalami pengalaman yang serupa. Awalnya, ia mengira getaran yang dirasakannya berasal dari masalah kesehatannya.
“Saat itu saya sedang memeriksa diri di cermin. Tiba-tiba saya merasakan guncangan, saya bahkan tidak menyadari apa yang terjadi. Saya pikir saya sedang merasa pusing. Namun, ternyata itu adalah gempa. Guncangannya cukup kuat, sekitar 3 detik,” jelasnya.
Dian Aprilia (36), warga Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, juga merasakan guncangan tersebut. Saat itu, ia sedang bersantai sambil berbaring.
“Saya merasakan guncangan dan kemudian melihat kaca lemari bergetar. Saya memeriksa lampu gantung dan ternyata bergerak. Saya langsung memeriksa aplikasi X untuk memastikan kebenarannya. Dan benar saja, ternyata terjadi gempa,” ujarnya.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan yang disebabkan oleh gempa tersebut di wilayah Kabupaten Banyumas dan Cilacap.
Informasi lainnya menunjukkan bahwa gempa yang terjadi pada pukul 23.29 WIB tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Meskipun demikian, getaran gempa tersebut cukup dirasakan oleh masyarakat, tidak hanya di perkotaan Garut, tetapi juga hingga ke Sukabumi, Cianjur, dan Majalengka.